A.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Pembangunan dimulai
pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2015 dengan acara seremonial dan pemberkatan
peletakan batu pertama oleh Rm. Vincentius Suparman, Pr bersamaan dengan Misa
Kudus.
Gambar 1
Dengan
mempercaya kan teknik dan
perencanaan bangunan kepada Saudara Adi Winanto pembangunan segera dimulai. Untuk
pengerjakan di lapangan disamping menggunakan tenaga kerja lokal, juga
menggunakan tenaga kerja dari daerah Kaliangkrik yang dimotori Bapak Kodir.
Termin
pertama pembangunan difokuskan pada pembangunan Menara Gereja dengan
menyesuaikan lonceng yang sudah terbeli.
Gambar 2
Dalam rangka mensukseskan pembangunan, Romo Paroki
dan panitia pembangunan bersama pengurus wilayah Santo Benediktus terus
merapatkan barisan dalam rangka penggalian dana untuk pembiayaan pembangunan.
Dengan mengusung tema “ Satu Hati Sukseskan Pembangunan Menara Gereja “ umat
dengan suka rela ikut berpartisipasi dengan menyisihkan sedikit rejeki dalam
program “ Kesanggupan Umat “ yang bisa dicicil selama 10 kali.
Dilain pihak, tim penggali dana juga
terus berinovasi dalam rangka penggalian dana dari donatur-donatur dengan
membuat proposal yang ditujukan kepada dermawan/dermawati dengan harapan ikut
perpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan Menara Gereja Santo Kristoforus
Banyutemumpang.
Berkat karunia dari Tuhan Yesus
Kristus, kesanggupan umat wilayah Santo Benediktus yang terdiri dari 12
lingkungan terjumlah tujuh puluh dua juta rupiah (Rp 72.000.000,-), dana yang
terkumpul dari donatur via Mandiri juga terus terkumpul. Maka sesuai rencana
awal Pembangunan Menara Gereja juga inclute
dengan perombakan wajah gereja secara keseluruhan.
Dalam rangka evaluasi kegiatan berjalan dan
perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu minggu, panitia inti
berkoordinasi setiap jumat sore
bertempat di Pastoran dengan dipimpin langsung oleh Rm. V. Suparman, Pr.
Kegiatan pertemuan rutin tersebut disamping membahas kemajuan dan perkembangan
pembangunan juga merekap dana yang masuk dan keluar.
Pengelolaan keuangan pembangunan
tersebut setiap minggu dilaporkan ke umat, dengan harapan jalannya Pembangunan
Menara Gereja berjalan secara transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sesuai
dengan rencana, pada sekitar minggu ke tujuh pembangunan menara utama sudah
terlihat bentuknya, pengecoran dak samping kanan dan kiri gereja juga
terlaksanan dengan partisipasi gotong royong umat wilayah Santo Fransikus
Xaverius Gantang.
Gambar 3
Gambar 4
Dengan segala daya upaya dan
pendampingan dan suport dari Romo Paroki, terlebih pendampingan dari Gembala
Sejati Tuhan Yesus Kristus, jalannya pembangunan tidak ada kendala yang
berarti. Kehadiran Tuhan Yesus jelas ketika lewat perantaraan-Nya pada donatur
hadir melengkapi segala keterbatasan umat wilayah Benediktus.
Segala kecemasan tentang
keberlangsungan pembangunan sirna ketika para donatur berempati dengan
mengirimkan doa dan dana dalam rangka
pembangunan Menara Gereja dan Wajah Gereja ini terus mengalir.
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Menilik pembangunan termin pertama (pembangunan menara gereja), dan
termin kedua (pembangunan wajah gereja) berjalan sesuai dengan perencanaan.
Panitia pembangunan berencana untuk melanjutkan pembangunan ke tahap
selanjutnya, yaitu pengecoran irigasi depan gereja dan pemesanan pagar rel yang
bisa dibuka tutup.
Hal pertama yang dikerjakan dalam
rangka pengecoran irigasi adalah pengurusan ijin pengecoran ke dinas terkait.
Pengurusan ijin pengecoran irigasi ridak membutuhkan waktu yang lama. Setelah
ijin turun maka dilaksanakan pengecoran irigasi dengan melibatkan umat di
wilayah Santo Benediktus, lebih dari seratus lima puluh orang ikut ambil bagian
dalam pengecoran ini.
Gambar 8
Gambar 9
Seiring datangnya hari raya Idul Fitri,
para tukang rehat dan libur selama hampir dua minggu, pekerjaan yang belum
terealisasi adalah pemasangan pintu utama gereja yang berbahan baku kayu jati,
finising atap baja ringan atas lonceng, pemasangan pagar rel depan gereja, dan
keramikisasi Panti Paroki.
Masa liburan Idul Fitri berakhir,
pekerjaan kembali dimulai, wajah gereja Santo Kristoforus sudah kelihatan
perubahan, lonceng sebagai simbol pusat kegitan gerejani di paroki sudah sangat
nampak. Lonceng selalu terdengar manakala jam 06.00 WIB, 12.00 WIB ,dan 18.00
WIB, dimana kita menyisihkan waktu untuk berdoa MALAIKAT TUHAN.
Tuhan Yesus sungguh berkarya di
Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang. Tuhan Yesus menyapa umat Paroki Santo
Kristoforus Banyutemumpang lewat tangan-tangan Romo Paroki, para donatur, dan
orang-orang baik lainnya.
Berikut kami tampilkan hasil
pembangunan/rehab gereja yang meliputi 1)pengadaan dan pembangunan menara
gereja, 2)pembangunan wajah gereja, 3) pengecoran irigasi, 4) Pagarisasi, dan
5) Pengeramikan panti paroki.
Wajah Gereja dan Menara Lonceng dari depan
Gambar 10
Pengecoran Irigasi dan Pagarisasi
Gambar 10
Gambar 11
Pemasangan Keramik Panti Paroki
Sekali lagi,
dengan rendah hati kami, Pengurus Dewan
Paroki, Pengurus Dewan Wilayah, dan Penitia Pembangunan Gereja Santo
Kristoforus Banyutemumpang, mengucapkan limpah syukur dan terimakasih atas
bantuan doa dan dana dari Romo, Suster,
Bruder, Bapak/Ibu, dan saudara saudari, sehingga pembangunan Gereja Santo
Kristoforus Banyutemumpang bisa
terlaksana sesuai dengan rencana.
Akhir kata, terimakasih dan Berkah
Dalem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar