Rabu, 23 September 2015



A.    PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Pembangunan dimulai pada hari Minggu tanggal 1 Maret 2015 dengan acara seremonial dan pemberkatan peletakan batu pertama oleh Rm. Vincentius Suparman, Pr bersamaan dengan Misa Kudus.

Gambar 1
Dengan mempercaya kan teknik dan perencanaan bangunan kepada Saudara Adi Winanto pembangunan segera dimulai. Untuk pengerjakan di lapangan disamping menggunakan tenaga kerja lokal, juga menggunakan tenaga kerja dari daerah Kaliangkrik yang dimotori Bapak Kodir.
Termin pertama pembangunan difokuskan pada pembangunan Menara Gereja dengan menyesuaikan lonceng yang sudah terbeli.














Gambar 2
            Dalam rangka mensukseskan pembangunan, Romo Paroki dan panitia pembangunan bersama pengurus wilayah Santo Benediktus terus merapatkan barisan dalam rangka penggalian dana untuk pembiayaan pembangunan. Dengan mengusung tema “ Satu Hati Sukseskan Pembangunan Menara Gereja “ umat dengan suka rela ikut berpartisipasi dengan menyisihkan sedikit rejeki dalam program “ Kesanggupan Umat “ yang bisa dicicil selama 10 kali.
            Dilain pihak, tim penggali dana juga terus berinovasi dalam rangka penggalian dana dari donatur-donatur dengan membuat proposal yang ditujukan kepada dermawan/dermawati dengan harapan ikut perpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan Menara Gereja Santo Kristoforus Banyutemumpang.
            Berkat karunia dari Tuhan Yesus Kristus, kesanggupan umat wilayah Santo Benediktus yang terdiri dari 12 lingkungan terjumlah tujuh puluh dua juta rupiah (Rp 72.000.000,-), dana yang terkumpul dari donatur via Mandiri juga terus terkumpul. Maka sesuai rencana awal Pembangunan Menara Gereja juga inclute dengan perombakan wajah gereja secara keseluruhan.
            Dalam rangka evaluasi kegiatan berjalan dan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu minggu, panitia inti berkoordinasi setiap  jumat sore bertempat di Pastoran dengan dipimpin langsung oleh Rm. V. Suparman, Pr. Kegiatan pertemuan rutin tersebut disamping membahas kemajuan dan perkembangan pembangunan juga merekap dana yang masuk dan keluar.
            Pengelolaan keuangan pembangunan tersebut setiap minggu dilaporkan ke umat, dengan harapan jalannya Pembangunan Menara Gereja  berjalan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
            Sesuai dengan rencana, pada sekitar minggu ke tujuh pembangunan menara utama sudah terlihat bentuknya, pengecoran dak samping kanan dan kiri gereja juga terlaksanan dengan partisipasi gotong royong umat wilayah Santo Fransikus Xaverius Gantang.













Gambar 3








 














Gambar 4
            Dengan segala daya upaya dan pendampingan dan suport dari Romo Paroki, terlebih pendampingan dari Gembala Sejati Tuhan Yesus Kristus, jalannya pembangunan tidak ada kendala yang berarti. Kehadiran Tuhan Yesus jelas ketika lewat perantaraan-Nya pada donatur hadir melengkapi segala keterbatasan umat wilayah Benediktus.
            Segala kecemasan tentang keberlangsungan pembangunan sirna ketika para donatur berempati dengan mengirimkan doa dan dana  dalam rangka pembangunan Menara Gereja dan Wajah Gereja ini terus mengalir.


 














Gambar 5















Gambar 6



 















Gambar 7
            Menilik pembangunan termin  pertama (pembangunan menara gereja), dan termin kedua (pembangunan wajah gereja) berjalan sesuai dengan perencanaan. Panitia pembangunan berencana untuk melanjutkan pembangunan ke tahap selanjutnya, yaitu pengecoran irigasi depan gereja dan pemesanan pagar rel yang bisa dibuka tutup.
            Hal pertama yang dikerjakan dalam rangka pengecoran irigasi adalah pengurusan ijin pengecoran ke dinas terkait. Pengurusan ijin pengecoran irigasi ridak membutuhkan waktu yang lama. Setelah ijin turun maka dilaksanakan pengecoran irigasi dengan melibatkan umat di wilayah Santo Benediktus, lebih dari seratus lima puluh orang ikut ambil bagian dalam pengecoran ini.














Gambar 8














Gambar 9
            Seiring datangnya hari raya Idul Fitri, para tukang rehat dan libur selama hampir dua minggu, pekerjaan yang belum terealisasi adalah pemasangan pintu utama gereja yang berbahan baku kayu jati, finising atap baja ringan atas lonceng, pemasangan pagar rel depan gereja, dan keramikisasi Panti Paroki.
            Masa liburan Idul Fitri berakhir, pekerjaan kembali dimulai, wajah gereja Santo Kristoforus sudah kelihatan perubahan, lonceng sebagai simbol pusat kegitan gerejani di paroki sudah sangat nampak. Lonceng selalu terdengar manakala jam 06.00 WIB, 12.00 WIB ,dan 18.00 WIB, dimana kita menyisihkan waktu untuk berdoa MALAIKAT TUHAN.
            Tuhan Yesus sungguh berkarya di Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang. Tuhan Yesus menyapa umat Paroki Santo Kristoforus Banyutemumpang lewat tangan-tangan Romo Paroki, para donatur, dan orang-orang baik lainnya.
            Berikut kami tampilkan hasil pembangunan/rehab gereja yang meliputi 1)pengadaan dan pembangunan menara gereja, 2)pembangunan wajah gereja, 3) pengecoran irigasi, 4) Pagarisasi, dan 5) Pengeramikan panti paroki.
Wajah Gereja dan Menara Lonceng dari depan


 














Gambar 10
Pengecoran Irigasi dan Pagarisasi











Gambar 10



Gambar 11
Pemasangan Keramik Panti Paroki













Sekali lagi, dengan rendah hati kami,  Pengurus Dewan Paroki, Pengurus Dewan Wilayah, dan Penitia Pembangunan Gereja Santo Kristoforus Banyutemumpang, mengucapkan limpah syukur dan terimakasih atas bantuan doa dan  dana dari Romo, Suster, Bruder, Bapak/Ibu, dan saudara saudari, sehingga pembangunan Gereja Santo Kristoforus  Banyutemumpang bisa terlaksana sesuai dengan rencana.
            Akhir kata, terimakasih dan Berkah Dalem  


 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar